Akhir-akhir ini sudah mulai banyak kita jumpai produk salmon yang melengkapi display produk-produk seafood dan produk segar lain pada hipermarket, seperti carefour dan super market-super market, seperti Hero dan Gelael.
Produk impor ini ketersediaanya masih relatif sedikit. Permintaannya masih terbatas pada kalangan menengah keatas, dan harganya relatif masih mahal dibanding produk-produk perikanan lain (lokal).
Bukan tidak mungkin, dimasa-masa mendatang jika permintaan konsumen terhadap produk salmon meningkat bisa jadi pasokan akan meningkat. Lebih-lebih budidaya jenis ikan ini terus berkembang seiring dengan ketatnya peraturan tangkap yang dikenakan oleh negara-negara produsen salmon.
Berkaitan dengan masuknya produk impor salmon ke Indonesia, maka tidak ada salahnya bagi kkita untuk mengenal spesies yang menjadi salah satu primadona perikanan dunia ini.
Jenis-jenis Salmon
Di seluruh dunia ada beberapa jenis salmon dan berbagai kualitas yang ada di antara spesies itu.
Ada 7 (tujuh) jenis yang dikenal saat ini, yaitu salmon King, Coho, Sockeye, Chum, Pink dan Steelhead. Salmon-salmon di atas berasal dari Lautan Pasifik sebelah utara hingga Jepang. Salmon atlantik berasal dari Lautan Atlantik sebelah utara, mulai dari New England hingga Scandinavia. Jenis Steelhead dan Salmon Atlantik (dari tangkapan alam) jumlah pasokan untuk komersial sangat terbatas. Salmon King, Coho, sockeye, Chum dan Pink dari hasil tangkapan untuk komersial lebih melimpah.
Salmon Atlantik adalah jenis yang paling banyak dibudidayakan. Usaha budidaya ini berjajar di beberapa lokasi di Lautan pasifik dan Atlantik. King salmon merupakan jenis yang dibudidayakan di British Columbia dan New Zealand. Di Chili dan Columbia Coho dan Steelhead jumlahnya terus menurun. Steelhead mungkin juga disuplai dari budidaya di Eropa
Kualitas bawan spesies salmon berbeda-beda secara signifikan. Kualitas bawaan berhubungan dengan karakteristik fisik yang dimiliki oleh seekor ikan dan tidak banyak berubah selama penanganan (handling). kualitas bawaan dievaluasi pada saat penangkapan atau panen dan dapat berpengaruh terhadap jenis, ukuran, umur, dan jenis kelammin. Umur adalah salah satu faktor utama yang mempengaruhi kualitas bawaan ikan salmon. Saat ikan sudah dewasa, perubahan biokimia terjadi pada daging yang mana dapat mengurangi nilainya secara keseluruhan. warna kulit, dan tanda (markings) juga dapat berubah setiap waktu yang mana dapat digunakan untuk menentukan kedewasaan ikan. Marking ini berbeda-beda untuk setiap spesies.
Umumnya, salmon yang berkualitas tinggi kulitnya cerah dan bersinar. Lebih jauh bila seluruh tubuh ikan mengecil, kulit ikan yang bermutu tinggi tidak akan menkerut.
Lokasi penagkapan salmon juga dapat mempengaruhi kualitas bawaan. sekali salmon memasuki wilayah perairan air tawar mereka berhenti makan. Berat tubuh menurun dan daging menjadi lembek dan berair.
Musim tangkap dapat juga berpengaruh pada ikan. Salmon di alam liar, kandungan lemak dagingnya bervariasi bergantung pada musim. variasi kakndungan pada daging dapat juga terjadi karena kkondisi cuaca yang berubah-ubah setiap tahunnya. Untuk jenis salmon budidaya, pemanenan ikan pada bulan-bulan musim panas menghasilkan ikan yang lebih gemuk daripada penangkapan dilakukan pada musim dingin
05.56 |
Category:
Jenis Jenis Ikan Salmon
|
0
komentar
Comments (0)